-->

The Kintamani / Bali Dog is a breed of dog that is from the Indonesian island of Bali.

Terraria Kintamani Kennel

Anjing Kintamani merupakan anjing trah asli Indonesia yang sedang dalam proses pemuliabiakan . Dengan fasilitas yang mencukupi , kami ingin mengambil bagian dalam proses pemuliabiakan trah ini.

Kami sangat tertarik dengan sifat Anjing Kintamani yang pemberani, setia dan dapat dihandalkan sebagai anjing penjaga atau anjing pekerja. Dengan warna bulu yang putih dan panjang , anjing ini memiliki penampilan yang elegan.

Bloodline yang kami miliki berasal dari daerah asli anjing ini di daerah Kintamani-Bali. Dengan bantun teman-teman di PERKIN, kami berharap suatu saat Indonesia dapat mengekspor Anjing Kintamani ke seluruh dunia dan anjing yang elegan ini dapat mengharumkan nama dunia kinologi Indonesia.

Source: http://www.anjingkita.com/wmview.php?ArtID=1030

Anjing Kintamani Bali - Balinese Kintamani Dog


Bali (Bali Dogs) - Artikel Berbahasa Indonesia, setelah Artikel Berbahasa Inggris

English
The Kintamani Bali Dog can be found in the mountainous area of Kintamani, Bali island.

This brave dog has long wanted to be glorified so that it can be recognized by the international community. Since 1988 PERKIN has issued S.K. Chairman of PERKIN No. 11/KU/PP/III/1988 specifically for Kintamni Dog Research with a specific white color.

However, even though it has been temporarily established, Observation, Research and Breeding continue to be developed until the Federation Cynologique Internationale ‘FCI) requires owners of Kintamani dog kennels that are registered with PERKIN to provide results. there is.

Back to Pets 7-Lifestyle or Just Back to 7-Lifestyle

Phenotypically, the Kintamani Dog is easy to recognize; it can be clearly compared between the Kintamani Dog and the existing local dogs, or dogs resulting from crosses between the same breed or other crosses.
  
Through field observation tests by comparing the Kintamani Dog from the breeding kennel, and the Kintamani Dog in the Kintamani area, a Description and Phenotype Standard for the Kintamani Dog was compiled including general characteristics, general characteristics, height/gumba, basic skin pigmentation, head shape , ears, eyes, nose, teeth, neck shape, body shape, legs and tail have similarities.

The difference is in the distribution of coat colors, and was established on October 16, 1994. This standard is used as a basic reference in every Kintamani Dog Contest and Exhibition and has received PERKIN recognition (Dharma.M.N. Dewa; PudjiRahardjo; Kertayadnya I.G, 1994.).

Standardization Obtaining the Kintamani Dog Standard requires continuous and continuous observation and research.

A temporary description that can be seen from the superiority of the Kintamani Dog, from the results of field observations and the results of breeding the Kintamani Dog with specific white hair can be described as follows:

Back to Pets 7-Lifestyle or Just Back to 7-Lifestyle

General Characteristics This dog can be classified as a working dog of medium size, with good body balance and proportions with strong bones covered by strong muscles, as a mountain dog has long (moderate) hair with specific white, black or brown color.

Grouping in the FCI system, Kintamani dogs are included in group V because they have the characteristics of spitz dogs and primitive types such as Chow Chow, Basenji, and Samoyed.

General Properties:
Kintamani dogs are brave, agile, alert and suspicious. Is a guard dog (guard dog) that is quite reliable, as a good servant to the owner, loyal to the entire owner's family and does not forget the owner or nurse.

Back to Pets 7-Lifestyle or Just Back to 7-Lifestyle

The Kintamani (Balinese) dog likes to attack dogs or other animals that enter its territory, and also scratches the ground as a place of protection.

Movement is free, light and flexible.

Head shape is wide at the top with flat forehead and cheeks, proportional muzzle, and strong to the size of the head shape, jaw looks strong and compact, has strong teeth with tooth movement like scissoring, lips are black or dark brown.

The ears are thick, strong, standing in an inverted V shape with slightly rounded tips.

The distance between the two ears is wide enough, the length of the ears is more or less the same when compared to the distance between the base of the two inner ears and the outer corner of the eye.

Eyes oval like almonds with dark brown eyeballs and white eyelashes.

The nose is black, or dark brown and the color of this nose often changes with age and season.

Back to Pets 7-Lifestyle or Just Back to 7-Lifestyle

In order to accelerate recognition from the Federation Cynologique Internationale, in fulfilling the provisions/requirements, scientific and accountable efforts are needed.

One effort is to examine the relationship between structure and DNA profile distribution of specific white coat color genotypically with specific white coat color phenotypes in Kintamani Dogs.

The distribution of coat color in Kintamani Dogs can be grouped into 4 types, namely:
  • The color of the fur is white, slightly reddish with reddish-brown on the ears, hair on the back of the thighs and the tip of the tail.
  • Smooth black color or with a little white chest.
  • The color is light brown or dark brown with a blackish muzzle tip, often referred to by the public as the Bang-bungkem color.
  • The base color is brown or light brown with black stripes, which people call Poleng or Orchid colors.
The height and body shape of the male Kintamani dog is 45 cm-55 cm, and the female dog is 40 cm-45 cm.

Back to Pets 7-Lifestyle or Just Back to 7-Lifestyle

With the color of the fur mostly specific white (slightly reddish) with brownish red (beige) on the tips of the ears, tail and fur on the back of the thighs.

Other colors are smooth black and brown with a black muzzle (bangbungkem), skin pigmentation, nose, lips, eyelids, scrotum, anus and soles of the feet are black or dark brown.

His neck looks graceful with medium length, strong with strong muscles too.

Deep and wide chest, flat back, medium length with good muscles.

The female dog's body is relatively longer than the male. The Kintamani (Balinese) dog has long, fan-shaped collar (badong) fur in the shoulder area (gumba), the longer the badong fur, the better.

The legs are rather long, strong and straight when viewed and fore or hind.

Heels without spurs, light leg movements.

Back to Pets 7-Lifestyle or Just Back to 7-Lifestyle

The tail is mane, held upright at a 45 degree angle or slightly curved, but does not fall or curl above the waist, or fall to the side. The longer the tail feathers the better.

by drh. Pudji Rahardjo, MS.

Notes :
The author is a veterinarian who has been researching and breeding Kintamani dogs for a long time, so that they can be recognized internationally.

If you need further information, please contact him at 08123973112 .

Source :http://www.anjingkita.com/wmview.php?ArtID=1028

Photo: Special
Back to Pets 7-Lifestyle or Just Back to 7-Lifestyle


Bahasa Indonesia

Anjing Kintamani Bali banyak ditemukan didaerah pegunungan Kintamani, pulau Bali. 

Anjing yang memiliki sifat pemberani ini sudah lama ingin dimuliabiakan,  sehingga dapat diakui oleh dunia internasional. Sejak tahun 1988 PERKIN menerbitkan Sertifikasi-Silsilah S.K. Ketua Umum PERKIN No. 11/KU/PP/III/1988 khusus untuk Penelitian Anjing Kintamni warna putih spesifik. 

Namun walaupun telah ditetapkan sementara, Pengamatan, Penelitian dan Pemuliabiakan terus ditumbuhkembangkan sampai Federation Cynologique Internationale ‘FCI) mensyaratkan pemilik kennel-kennel Anjing Kintamani yang terdaftar pada PERKIN memberikan hasil Pemuliabiakanperformans fenotip pada generasi ke XV sama dengan generasi I dari minimal 10 kennel yang ada. 

Secara fenotip Anjing Kintamani mudah dikenal; dapat dibandingkan dengan jelas antara Anjing Kintamani dengan anjing-anjing Lokal yang ada, ataupun anjing hasil persilangan antara ras yang sama maupun persilangan lainnya. 
  
Melalui uji pengamatan lapangan dengan membandingkan antara Anjing Kintamani dari hasil kennel pemuliabiakan, dan Anjing Kintamani di kawasan Kintamani, disusunlah Deskripsi dan Standar Fenotip Anjing Kintamani meliputi ciri-ciri umum, sifat-sifat umum, tinggi badan/gumba, dasar pigmentasi kulit, bentuk kepala, telinga, mata, hidung, gigi, bentuk leher, bentuk badan, kaki dan ekor mempunyai kesamaan. 

Perbedaannya pada distribusi warna bulu, dan ditetapkan pada tanggal 16 Oktober 1994. Standar ini dipakai sebagai acuan dasar pada setiap Kontes dan Pameran Anjing Kintamani dan mendapat pengakuan PERKIN (Dharma.M.N. Dewa; PudjiRahardjo; Kertayadnya I.G, 1994.). 

Standarisasi Untuk memperoleh Standar Anjing Kintamani diperlukan pengamatan, dan penelitian yang terus menerus dan berkelanjutan. 

Gambaran sementara yang dapat dilihat dari keunggulan Anjing Kintamani, dari hasil pengamatan lapangan dan hasil pemuliabiakan pada Anjing Kintamani yang berbulu putih spesifik dapat diuraikan sebagai berikut: 

Ciri-ciri Umum Anjing ini dapat digolongkan dalam kelompok anjing jenis pekerja (working dog) dengan ukuran sedang, memiliki keseimbangan tubuh dan proporsi tubuh yang baik dengan pertulangan kuat yang dibungkus oleh otot yang kuat, sebagai anjing pegunungan memiliki bulu yang panjang (moderat) dengan warna putih spesifik, hitam atau cokelat. 

Pengelompokan dalam sistem FCI, anjing Kintamani masuk dalam group V karena memiliki ciri-ciri anjing spitz dan tipe primitif seperti Chow Chow, Basenji, dan Samoyed. 

Sifat-sifat Umum: 
Anjing Kintamani memiliki sifat pemberani, tangkas, waspada dan curiga yang cukup tinggi. Merupakan anjing penjaga (guard dog) yang cukup handal, sebagai pengabdi yang baik terhadap pemiliknya, loyal terhadap seluruh keluarga pemilik dan tidak lupa pada pemilik atau perawatnya. 

Anjing Kintamani (Bali) suka menyerang anjing atau hewan lain yang memasuki wilayah kekuasaannya, dan juga menggaruk-garuk tanah sebagai tempat perlindungan. 

Pergerakannya bebas, ringan dan lentur. 

Bentuk Kepala bagian atas lebar dengan dahi dan pipi datar, moncong proporsional, dan kuat terhadap ukuran bentuk kepala, rahang tampak kuat dan kompak, memiliki gigi-geligi kuat dengan gerakan gigi seperti menggunting, bibir berwama hitam atau cokelat tua. 

Telinganya tebal, kuat, berdiri berbentuk V terbalik dengan ujung agak membulat. 

Jarak antara kedua telinga cukup lebar, panjang telinga kurang lebih sama bila dibandingkan dengan jarak antara dasar dua telinga bagian dalam dengan sudut mata luar. 

Mata berbentuk lonjong seperti buah almond dengan bola mata berwarna cokelat gelap dan bulu mata berwarna putih. 

Hidung berwarna hitam, atau coklat tua dan warna hidung ini sering berubah karena penambahan umur dan musim. 


Untuk mempercepat pengakuan dari Federation Cynologique Internationale, dalam memenuhi ketentuan/persyaratan perlu upaya-upaya secara ilmiah, dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Salah satu upaya adalah meneliti hubungan antara stuktur dan profil DNA distribusi warna bulu putih spesifik secara genotip dengan fenotip warna bulu putih spesifik pada Anjing Kintamani. 

Distribusi warna bulu pada Anjing Kintamani dapat dikelompokkan menjadi 4 macam yaitu: 

  • Warna bulu putih sedikit kemerahan dengan warna coklat-kemerahan pada telinga, bulu di bagian belakang paha dan ujung ekornya.
  • Warna hitam mulus atau dengan dada putih sedikit. 
  • Warna coklat muda atau cokiat tua dengan ujung moncong kehitaman, sering disebut oleh masyarakat sebagai warna Bang-bungkem. 
  • Warna dasar coklat atau coklat muda dengan garis-garis warna kehitaman, yang oleh masyarakat disebut warna Poleng atau Anggrek. 
Tinggi dan bentuk badan Anjing Kintamani jantan mempunyai tinggi 45 cm-55 cm, dan anjing betina 40 cm-45 cm. 

Dengan warna bulu kebanyakan berwarna putih spesifik (sedikit kemerahan) dengan warna merah kecoklatan (krem) pada ujung telinga, ekor dan bulu dibelakang paha. 

Warna lainnya adalah hitam mulus dan cokelat dengan moncong berwarna hitam (bangbungkem), pigmentasi kulit, hidung, bibir kelopak mata, skrotum, anus dan telapak kaki berwarna hitam atau cokelat gelap. 

Lehernya tampak anggun dengan panjang sedang, kuat dengan perototan yang kuat pula. 

Dada dalam dan lebar, punggung datar, panjangnya sedang dengan otot yang baik. 

Badan anjing betina relatif lebih panjang dari jantan. Anjing Kintamani (Bali) memiliki bulu krah (badong) panjang berbentuk kipas di daerah bahu (gumba),makin panjang bulu badong makin baik. 

Kaki agak panjang, kuat dan lurus jika dilihat dan depan atau belakang. 

Tumit tanpa tajir, gerakan kaki ringan. 

Ekor bulunya bersurai, posisinya tegak membentuk sudut 45 derajat atau sedikit melengkung, tetapi tidak jatuh atau melingkar di atas pinggang, atau jatuh ke samping. Makin panjang bulu ekor makin baik.

Oleh drh. Pudji Rahardjo, MS.

Catatan : 
Penulis adalah seorang dokter hewan yang sudah lama meneliti dan melakukan pemuliabiakan anjing Kintamani, agar dapat diakui oleh dunia internasional. 

Jika anda memerlukan informasi lebih lanjut dapat menghubungi beliau di 08123973112 . 

Source :http://www.anjingkita.com/wmview.php?ArtID=1028

Foto : Istimewa

Bali Dog Show Exhibition

Lapangan Inna Grand Bali Beach , Sanur-Bali.

Bali Dog Show Exhibition yang diketuai oleh Bpk. Eddy Limbono berlangsung dengan meriah di lapangan Inna Grand Bali Beach , Sanur-Bali pada tanggal 11 September 2005. Jumlah peserta yang mengikuti pameran ini boleh dibilang cukup banyak sekitar 70-an ekor anjing. Padahal, sampai tanggal 9 September 2005 jumlah peserta yang mendaftar hanya berkisar 15-an saja. Peserta kebanyakan mendaftar di lapangan ketika acara berlangsung.

Menurut Bpk.Arifin dari Bali Pet Shop, sedikitnya peserta yang mendaftar sebelum acara dikarenakan ketidaktahuan tentang apa saja yang dinilai dalam pameran ini . Mereka berpikir kalau anjing mereka tidak pintar sehingga mereka enggan untuk mendaftar. Padahal pameran ini bukan pameran anjing pintar atau anjing karya guna tetapi hanya menilai anatomi anjing saja seperti pameran-pameran yang sering dilakukan oleh PERKIN. Ketika beliau menyelenggarakan Dogs On The Road pada bulan lalu, jumlah peserta yang mendaftar mencapai 250-an ekor anjing dengan biaya pendaftaran Rp.75,000 / ekor. Diharapkan pada pameran berikutnya jumlah peserta akan meningkat dan tidak saja hanya beberapa trah tetapi seluruh trah (all breed).

Pameran untuk setiap trah (Golden Retriever dan Rottweiler) dibagi menjadi 2 kategori. , kategori anjing dengan stambum dan kategori anjing non stambum. Acara dimulai dengan trah Rottweiler dengan stambum lalu dilanjutkan dengan Rottweiler non stambum begitu juga dengan trah Golden Retriever. Untuk pemenang diberikan hadiah seperti kompor dan televisi yang disediakan oleh Chang Hong produsen alat-alat elektronik dari China.

Beberapa peserta menyatakan kepuasannya dan sangat menikmati pameran ini . Mereka sangat mengharapkan pameran seperti ini dapat terus dilaksanakan di Bali. Apalagi kalau PERKIN dapat dibentuk di Bali sehingga pameran akan mendapatkan CC (Certificate of Challenge) dan suatu saat , FCI International Dog Show dapat dilaksanakan di Bali.

Source : http://www.anjingkita.com/wmview.php?ArtID=1018
Back To Top